Jurnal Pengabdian Masyarakat Nasyiatul Aisyiyah Sulawesi Selatan (JPMNAS)

Pendampingan Pemenuhan EDS-PA PKBM Buhung Pitue di Kabupaten Sinjai

2022-09-08T10:13:48+00:00

EDS-PA merupakan alat ukur yang digunakan untuk memenuhi penilaian 8 standar (complience) satuan pendidikan sebelum dilakukan penilaian kinerja (performance) melalui instrumen penilaian akreditasi. Pada kenyataannya Pengelola, tutor, dan operator, mengalami kesulitan dalam menyusun instrumen akreditasi yang dikembangkan oleh BAN PAUD dan PNF, hal ini disebabkan antara lain, belum meratanya sosialisasi tentang sistem akreditasi terutama pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ada upaya yang lebih intensif untuk mensosialisasikan sistem akreditasi pada PKBM terutama pada bagian EDS-PA. Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: 1) meningkatkan pemahaman Pengelola, tutor, dan operator, 2) meningkatkan keterampilan Pengelola, tutor, dan operator dalam mengisi instrumen akreditasi sebagai bagian dari pelaksanaan EDS-PA, dan 3) meningkatkan kesadaran Pengelola, tutor, dan operator tentang pentingnya penjaminan mutu internal melalui EDS-PA yang dilakukan secara berkesinambungan. Permasalahan yang menjadi fokus kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah terbatasnya kemampuan Pengelola, tutor, dan operator dalam mengisi atau menyusun instrumen akreditasi yang dikembangkan oleh BAN PAUD dan PNF Selain itu, Strategi yang diterapkan dalam kegiatan ini antara lain adalah: 1) sosialisasi dan focus group discussion tentang EDS-PA 2) pendampingan dalam pengisian dan penyusunan instrumen akreditasi yang dikembangkan BAN PAUD dan PNF. Luaran yang dihasilkan melalui kegiatan ini adalah: 1) terlaksananya kegiatan sosialisasi dan diskusi terpusat pada dokumen EDS-PA 8 standar 2) terlaksananya kegiatan pendampingan penyusunan instrumen akreditasi.

Improving Speaking Ability by Using Blindfold

2022-09-09T05:18:56+00:00

This research aimed to find out the improvement of the student’s speaking ability in terms of accuracy in dealing with vocabulary and fluency dealing with smoothness through Blindfold Technique at Eight Grade I of SMP Negeri 2 Sungguminasa. Method in this research, the researcher used pre-experimental research which Eight Grade Students of SMP Negeri 2 Sungguminasa with the number of the subject 30 students with 15 women and 15 men. Instruments are Speaking test and observation. The result of the data indicated that there was difference between student’s pre- test and post-test. The mean score of the students speaking ability also was greater than the mean score of the pre-test (4,11 . 3,37), from t-test researcher found, the value of t-test (6,25) was greater that the t-table (2,045) at the level of significance 0,05 with degree of freedom (df) = 29, it means that there was significant difference between student speaking ability before and after using Blindfold Technique.It is also said that the null hypothesis (H0) was rejected and alternative hyphotesis (H1) was accepted. The result of the research, Blindfold Technique improved the students’ speaking ability. There was significant improvement with students’ speaking ability, especially improved the student ability in accuracy and fluency.

Inovasi Pembelajaran Khusus Bagi Peserta Didik Tunanetra Pada Mata Kuliah Sosiolinguistik di Perguruan Tinggi

2022-09-09T05:53:04+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi komunikasi sosial melalui metode Seating Arrangment dalam proses pembelajaran bagi peserta didik tunanetra pada mata kuliah Sosiolinguistik yang dilaksanakan pada program studi pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unismuh Makassar. Dalam penelitian ini terbagi atas tiga tahap proses inovasi komunikasi sosial dalam proses pembelajaran yaitu; proses perencanaan, proses pelaksanaan dan proses evaluasi. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif dimana penulis bertindak langsung sebagai participant observer dengan menggunakan instrument observasi dan pedoman wawancara dalam pengumpulan data penelitian untuk mengetahui sejauh mana proses inovasi komunikasi sosial yangdilaksanakan dalam proses pembelajaran. Analisis data menggunakan sistem reduksi, data display, dan conclusion drawing atau verifikasi. Hasil penelitian menujukkan pada tahap perencanaan yaitu peserta didik tunanetra mampu berkomunikasi secara sosial dalam belajar karena proses pembelajaran dirancang sesuai kebutuhan. Pada tahap pelaksanaan terjadi komunikasi sosial dengan kerjasama dalam belajar dan komunikasi sosial dengan kompetisi dalam belajar. Sedangkan pada tahap evaluasi, peserta didik mampu membangun komunikasi sosial secara utuh tanpa diskriminasi pada setiap tahapan evaluasi baik itu pada evaluasi harian maupun pada evaluasi formatif.

Pemberdayaaan Nasyiatul Aisyiyah Berbasis Literasi Sampah Rumah Tangga Sebagai Komitmen Mewujudkan Pembangunan Ekologi Berkelanjutan

2022-09-09T07:09:16+00:00

Berbagai permasalahan hadir dari minimnya pengelolaan sampah disekitar kita, banjir, polusi,
serta rusaknya ekosistem laut menjadi hal yang sangat ironis karna kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah, terutama sampah rumah tangga. Minimnya literasi dan pemahaman masyarakat mengakibatkan volume sampah semakin meningkat. Terkait permasalahan ini Nasyiatul aisyiyah mengajak masyarakat berkolaborasi dalam pengananan sampah rumah tangga melalui seminar literasi sampah dan pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga. Program ini diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari kota makassar dan beberapa perwakilan dari kabupaten lain se Sulawesi selatan, proses pengabdian dilakukan dengan metode diskusi interaktif yang diawali dengan seminar, proses demonstarasi pengelolaan sampah dan pendampingan berkala dengan berbagai kegiatan seperti daur ulang sampah anorganik menjadi kerajinan tangan. Hasil dari pelatihan ini dapat memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat khususnya perempuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga Sebagai Komitmen Mewujudkan Pembangunan Ekologi Berkelanjutan.

Pendidikan Demokrasi Berbasis Sekolah

2022-09-09T07:25:42+00:00

Pendidikan dalam sistem yang demokratis menempatkan posisi yang sangat sentral. Pendidikan
dimaksudkan untuk mendidik warga negara tentang kebajikan dan tanggung jawab sebagai anggota civil society. Sekolah adalah wadah dimana peroses tersebut berjalan secara formal yang harus mencerminkan peroses untuk mendidik warga negara ke arah suatu masyarakat sipil yang kondusif bagi berlangsungnya demokrasi dimulai dari sekolah. Sejak reformasi bergulir di Indonesia, bingkai demokrasi konstitusional mengalami undemocratic democracy, yaitu bingkai demokrasi konstitusional belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan konsep ideal. Situasi undemocratic democracy inilah yang menjadi dasar bagi penulis untuk melaksanakan pendidikan demokrasi berbasis sekolah. Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat, dan wadah untuk pencerdasan wawasan kebangsaan. Pendidikan Ulama Tarjih Universitas Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan lokus dalam kegiatan pemberdayaan, karena peran calon ulama sangat penting sebagai aktor utama dalam menciptakan pendidikan dan pengimplementasian demokrasi yang baik. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Simpulan dalam kegiatan pengabdian ini, yaitu : kegiatan workshop telah memberikan dampak positif dalam proses aktualisasi diri peserta; memberikan pemahaman komprehensif mengenai Pendidikan Demokrasi; dan dalam proses aktualisasi diri peserta, telah didapatkan kesepahaman untuk bersama-sama mendakwahkan pola pendidikan demokrasi ini. Olehnya itu, perlu dilakukan kegiatan serupa dengan memanfaatkan momen penerimaan mahasantri baru; diskusi bersama untuk menindaklanjuti konsep pendidikan demokrasi dalam perspektif keagamaan; dan follow up agar tidak sekedar simbolis dan berhenti pada kegiatan Workshop saja.