https://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/issue/feedMacora2025-09-25T05:43:21+00:00Soekarno Buharisoekarnobuhari@unismuh.ac.idOpen Journal Systems<p>Macora merupakan jurnal pendidikan seni rupa yang menjadi media publikasi mahasiswa program studi seni.</p>https://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1749Eksplorasi Nilai Estetika dalam Karya Yuli Avianto: Kajian Teori Monroe Beardsley2025-02-24T08:16:21+00:00FITRAWANSYAHfitrawansyah20@gmail.comMeisar Asharimeisarashari@unismuh.ac.idRoslynroslynrosdiah@unismuh.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai estetika dalam karya seni Yuli Avianto melalui penerapan teori estetika Monroe Beardsley, yang menekankan tiga komponen utama: kesatuan, kerumitan, dan intensitas. Beardsley berpendapat bahwa kualitas estetika suatu karya seni ditentukan oleh kemampuannya dalam memberikan pengalaman estetis yang tinggi melalui koherensi dan kompleksitas yang terstruktur dengan baik. Dengan demikian, analisis ini akan mengeksplorasi bagaimana elemen-elemen tersebut terwujud dalam karya-karya Avianto serta bagaimana pengaruhnya terhadap pengalaman visual dan emosional penikmat seni.Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengkaji penggunaan elemen visual seperti warna, bentuk, tekstur, dan komposisi dalam karya Avianto. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan seniman, serta dokumentasi berbagai karya yang telah dipamerkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Avianto memiliki pendekatan unik dalam membangun keseimbangan visual melalui penggunaan warna yang berani dan ekspresif, bentuk yang dinamis, serta tekstur yang memperkaya pengalaman estetis penikmat seni.Analisis berdasarkan teori Beardsley mengungkapkan bahwa kesatuan dalam karya Avianto tercermin dari kohesi antara elemen warna dan komposisi yang menciptakan harmoni visual. Kerumitan terlihat dalam eksplorasi simbolisme dan teknik yang mendalam, sementara intensitas dicapai melalui penyampaian emosi yang kuat dalam setiap karyanya. Selain itu, konsep-konsep estetika dalam karya Avianto juga mencerminkan filosofi seni yang mendalam, menghubungkan aspek tradisional dan modern dalam seni rupa kontemporer Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi dalam memperluas pemahaman estetika seni kontemporer serta memberikan wawasan mengenai bagaimana seniman mengeksplorasi nilai estetika dalam proses kreatif mereka.</p> <p> </p>2025-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Macorahttps://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1747Estetika Monroe Breadsley Pada Tas Noken Irarutu Kaimana Papua Barat2025-02-22T15:55:21+00:00Ainun Zariyaainunzriya@gmail.comMeisar Asharimeisarashasi1975@gmail.comSoekarno B Pasyahart.nano84@gmail.com<p>Papua merupakan salah satu provinsi yang mempunayai banyak budaya di dalamnya, salah satu kebudayaan tersebut ialah Tas Tradisional Noken. Tas tradisional Noken merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Papua yang memiliki nilai estetika dan fungsi sosial yang mendalam. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek estetika tas tradisional Noken yang berada di Suku Irarutu, Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang dimana, studi ini mengkaji unsur visual, makna simbolik, serta teknik pembuatan Noken dalam konteks budaya masyarakat suku Irarutu.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tas tradisional Noken Suku Irarutu memiliki keunikan estetika yang tercermin dalam motif, warna, bentuk, dan tekstur anyaman. Motif yang digunakan adalah motif geometris yang menggambarkan hubungan erat masyarakat dengan alam, seperti pola tumbuhan, hewan, dan bentuk geometris lainnya yang melambangkan harmoni dan kehidupan spiritual masyarakat setempat. Selain itu, Pewarnaan dilakukan secara</p> <p>alami menggunakan bahan dari tumbuhan sekitar seperti kayu kulit asli, daun pandan, dan rumput Fondan, dimana ini mencerminkan filosofi keseimbangan manusia dengan alam. Teknik pembuatan Noken suku Irarutu masih dilakukan secara manual, yakni dengan proses pemintalan serat tumbuhan tadi kemudian dianyam menggunakan tangan yang memerlukan ketelitian tinggi.</p> <p>Selain nilai estetika, tas Noken juga berfungsi sebagai simbol identitas budaya, status sosial seorang perempuan, serta digunakan dalam berbagai kegiatan adat dan keseharian masyarakat suku Irarutu. Dengan berkembangnya modernisasi, membawa tantangan baru dalam pelestarian tradisi ini, tetapi juga membuka peluang inovasi dalam desain dan pemasaran. Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi dan edukasi agar warisan budaya ini tetap lestari di tengah perubahan zaman.</p>2025-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Macorahttps://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1730Kecerdasan Emosional Peserta Didik Pada Pembelajaran Seni Lukis Students' Emotional Intelligence In Painting Learning2025-02-08T11:22:22+00:00Hadi Wicaksonohadiwicaksono419@gmail.comIrsan Kadir irsan@unismuh.ac.idAndi Baetal Mukadas andibaetalmukadas@unismuh.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kecerdasan emosional peserta didik dalam pembelajaran seni lukis di MTs Baburrahmah Lara 1, Baebunta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal seperti kesadaran diri, pengelolaan emosi, dan motivasi sangat memengaruhi kecerdasan emosional siswa. Motivasi untuk mencoba hal baru dan kepuasan setelah menyelesaikan lukisan menjadi indikator positif yang mendominasi. Namun, tantangan terlihat pada aspek pengelolaan emosi saat menghadapi kritik. Faktor eksternal, seperti dukungan dari guru dan teman sebaya, berkontribusi positif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman. Namun, kurangnya fasilitas dan minimnya dukungan keluarga menjadi kendala yang perlu diperhatikan.Penelitian ini menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional siswa berada pada tingkat yang baik, terutama dalam aspek sosial, tetapi masih memerlukan perhatian pada pengelolaan emosi dan peningkatan fasilitas pendukung. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk pengembangan pembelajaran seni yang lebih efektif.</p> <p> </p>2025-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Macorahttps://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1662Proses Pembuatan Anyaman Tapperek Motif Pada Lembaga Adat Gallarang Tonasa Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar2025-01-30T08:37:44+00:00Raodatul Jannahtuljannahraoda2345@gmail.comIrsan Kadirirsankadir0902@gmail.comSoekarno B Pashaartnano84@gmail.com<p>Penelitian ini membahas tentang proses pembuatan anyaman <em>Tapperek </em>motif yang dilaksanakan oleh Lembaga Adat Gallarang Tonasa, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar. Anyaman <em>Tapperek </em>merupakan kerajinan tradisional berbasis budaya lokal yang memiliki nilai estetika tinggi dan sarat makna filosofis. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan pembuatan anyaman, memahami teknik dan bahan yang digunakan, serta mengungkap makna simbolik dari motif-motif yang dihasilkan dari anyaman <em>Tapperek</em> tersebut.Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Yang dimana, data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan para pengrajin, tokoh adat, dan masyarakat setempat, serta dokumentasi proses pembuatan dan oltif anyaman <em>Tapperek</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan anyaman <em>Tapperek</em> terdiri dari beberapa tahap utama, yaitu: persiapan bahan baku berupa daun lontar atau pandan, perancangan motif yang biasanya mengacu pada simbol adat atau elemen alam budaya masyarakat setempat, dan penganyaman menggunakan teknik tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.</p> <p>Motif-motif yang digunakan dalam anyaman <em>Tapperek</em> memiliki makna filosofis yang mencerminkan kearifan lokal, seperti nilai kebersamaan, harmoni dengan alam, dan penghormatan terhadap leluhur. Selain sebagai produk seni, anyaman <em>Tapperek</em> juga berfungsi dalam berbagai ritual adat dan kegiatan sosial masyarakat.Penelitian ini menegaskan pentingnya pelestarian anyaman <em>Tapperek</em> sebagai bagian dari warisan budaya Takalar. Upaya pelestarian ini dapat dilakukan melalui pendidikan budaya, peningkatan nilai ekonomi produk, serta promosi seni tradisional ke tingkat yang lebih luas. Dengan demikian, warisan budaya ini dapat tetap relevan dan berkelanjutan di tengah perkembangan zaman.</p> <p> </p>2025-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Macorahttps://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1919Implementasi Pembelajaran Seni Kriya Topeng Pada Kelas X Di SMK Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar2025-09-25T05:43:21+00:00Wahyudi Nusriyadikei.036100@gmail.comAndi Baetal Mukaddasandi.baetal@unismuh.ac.idRoslynroslyn@unismuh.ac.id<p>Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran seni kriya topeng pada kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar. Data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber data dalam penelitian ini mencakup data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi terhadap guru dan siswa, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumentasi dan literatur yang mendukung penelitian.Berdasarkan hasil penelitian, seni kriya topeng dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan yang menghasilkan karya seni terapan. Pembuatan topeng dari tanah liat (clay) membantu siswa mengembangkan keterampilan dalam mengolah bentuk dan meningkatkan kreativitas mereka. Selain itu, hasil karya siswa dalam pembelajaran seni kriya topeng dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk lebih aktif dan kreatif dalam berkarya.</p>2025-08-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Macora