https://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/issue/feedMacora2024-08-24T08:21:04+00:00Soekarno Buharisoekarnobuhari@unismuh.ac.idOpen Journal Systems<p>Macora: Jurnal pendidikan seni rupa dan Penelitian ilmu-ilmu seni dan budaya. Mempublikasi hasil-hasil kajian dan penelitian orisinil dengan perspektif multidisipliner dan transdisipliner khususnya ilmu-ilmu pendidikan, seni dan kebudayaan. Jurnal ini bertujuan memperluas khasanah pemikiran dan penelitian yang memiliki konsep, teori dan paradigma yang progresif serta menghasilkan metodologi penelitian seni yang holistik</p> <p> </p> <p> </p>https://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1547PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BATIK TULIS PADA CV. GALLERY BATIK LONTARA KABUPATEN GOWA2024-08-13T05:39:26+00:00Reski Damayantireskidamayanti2001@mail.comMeisar Asharimeisar.ashari@yahoo.comMuh Faisalmuhfysal@gmail.com<p>Sejarah kebudayaan sulawesi selatan sangat identik dengan kekayaan sastra dan seni, salah satunya ialah lontara. Apalagi naskah <em>La Galigo </em>ialah naskah terpanjang yang dituliskan dengan aksara lontara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perancangan konsep desain aksara lontara dan proses produksi batik tulis di CV. Gallery batik lontara kabupaten gowa. Penelitian ini dilaksanakan pada CV. Gallery batik lontara yang beralamat pada Jl. Andi Tonro No.26, Jongaya, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan meggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu Pengelola CV, Pengrajin batik, dan konsumen sebagai pengguna produk CV dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumensi. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan 4 proses yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini yaitu Perancangan konsep desain aksara lontara pada CV. Gallery aksara lontara kabupaten gowa Konsep Lontara dalam seni lukis merupakan gaya lukisan tradisional yang memasukkan unsur gaya, budaya, dan tradisi Terdiri dari empat unsur utama: motif, komposisi, warna, bentuk, dan harmoni dengan proses produksi menggunakan alat dan bahan yang masih didatangkan dari jawa, yang dimana pembuatannya masih sama dengan pembuatan batik pada umumnya. Pewarnaannya pun menggunakan warna sintesis. Serta Teknik pemasarannya dengan melalui toko/butik gallery batik lontara sendiri serta penjualan secara <em>online</em></p>2024-08-24T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Macorahttps://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1544KONSISTENSI SENIMAN H. ABDUL KADIR DG TUNRU DI TENGAH PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI2024-08-10T09:20:37+00:00Risnayantirisnayanti@gmail.comMuh Faisalmuhfysal@gmail.comMeisar Asharimeisar.ashari@yahoo.com<p>Adanya perkembangan kehidupan sosial ekonomi. serta perkembangan teknologi yang serba digital dimasa sekarang, tidak dapat dipungkiri pekerjaan pun mengikut kepada tuntuan zaman yang serba digital, hal ini menjadi sebuah tantangan bagi seniman untuk mempertahankan pekerjaannya yang hampir tertelan oleh zaman, seniman harus memutar otak agar para peminat seni masih tetap ada dan sejalan dengan perkembangan zaman. Mengingat Makassar adalah salah satu pusat kesenian yang banyak dikenal dari budaya dan sejarahnya. Pembahasan mengenai perkembangan sosial ekonomi seolah tidak terlalu diketahui keberadaanya dikalangan masyarakat luar di era sekarang atau disebut era kontemporer, namun, meskipun begitu konsistensi seniman tidak perlu ditanyakan lagi, Abdul Kadir mampu bertahan dengan karya-karyanya ditengah gempuran seni rupa kontemporer. Konsistensi dalam kehidupan sosial merupakan hal penting bagi seorang seniman. jika seniman ingin berkembang menjadi seniman yang professional dan berkualitas pada karirnya maka seniman tersebut harus konsisten didalam mempertahankan profesinya sebagai seniman patung dan tidak mudah terpengaruh oleh faktor luar maupun dalam. Konsistensi juga akan membantu seorang seniman untuk mempertahankan kualitas pada karya yang ia hasilkan dan membangun reputasinya sebagai seorang seniman yang handal. Itulah alasan mengapa salah satu kriteria yang harus dipenuhi sebagai seniman, adalah konsistensi.</p>2024-08-24T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Macorahttps://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1561PERANCANGAN ILUSTRASI ALPHABET POP UP BOOK DI TK AISYIYAH KALIMBUA KECAMATAN BARAKA KABUPATEN ENREKANG2024-08-10T09:12:43+00:00Julianti Safitrijuliantisafitri7@gmail.comMuh Faisalmuhfysal@gmail.comRoslynroslynrosdiah@unismuh.ac.id<p>Dalam dunia pendidikan saat ini ada banyak anak anak yang masih malas belajar ataupun menghafalkan huruf sehingga pendidikan pada masa kanak kanak sangat dibutuhkan. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang terjadi pada anak anak sehingga saat ini dibutuhkan alternatif pembelajaran yang mampu menambah minat anak anak untuk belajar dan menghilangkan ketergantungan anak pada media elektronik. Salah satu metode itu diantaranya adalah menggunakan ilustrasi <em>Alphabet Pop Up Book</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen untuk menguji efektivitas <em>Alphabet Pop Up Book</em> dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia TK. Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan meted observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah redukasi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Subjek penelitiannya dalam hal ini adalah siswa TK Aba Kalimbua Kecamatan Baraka Kab Enrekang.Dalam proses perancangan ilustrasi <em>Alphabet Pop up Book</em> tidak jauh berbeda dengan buku lainnya tetapi untuk <em>Pop Up</em> <em>Book</em> itu sendiri desainnya harus memiliki keterampilan khusus dengan diawali dengan penentuan konsep dan jalan cerita,lalu menentukan teknik teknik yang dipakai dalam membuat bentuk <em>Pop Up</em> tersebut. Pada penelitian ini hasil dari metode observasi yang dilakukan pada anak anak di TK Aisyah Kalimbua Kecamatan Baraka mampu meningkatkan minat belajar anak anak serta membantu peserta didik dalam mengenal <em>Alphabet.</em></p>2024-08-24T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Macorahttps://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1550PEMBELAJARAN KRIYA LOGAM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION) PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 15 MAKASSAR2024-08-13T05:46:07+00:00Ryo Sandhewa Rayasandhewaraya@gmail.comMuh Faisalmuhfysal@gmail.comIrsan Kadirirsankadir@unismuh.ac.id<p>Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana penyusunan RPP dan pemberian materi ajar serta bagaimana proses penilaian yang dilakukan oleh guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran tentang pembelajaran kriya logam yang akan dilaksanakan di kelas IX SMP Negeri 15 Makassar digunakan pada pembelajaran ini adalah model pembelajaran STAD (<em>Student Team Achievement Division</em>). Objek penelitian ini adalah peserta didik kelas IX SMP Negeri 15 yang berjumlah 31 siswa. Teknik pengumpulan data adalah tes praktik, observasi, dan dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fenomena, variabel, fakta, dan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari proses belajar siswa berdasarkan RPP yang telah dibuat dan sesuai dengan bahan ajar yang digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, proses penilaian guru didasarkan padabeberapa aspek yaitu bentuk desain, penguasaan teknik dan komposisi</p>2024-08-24T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Macorahttps://jurnal.fkip.unismuh.ac.id/index.php/macora/article/view/1553KAJIAN ESTETIKA BENTUK RUMAH ADAT MALIGE KOTA BAU-BAU, BUTON SULAWESI TENGGARA DENGAN MENGGUNAKAN TEORI A. A. M. Djelantik2024-08-13T05:52:56+00:00Ulhak Marsah Mulhakmarsah@gmail.comMuh Faisalmuhfysal@gmail.comRoslynroslynrosdiah@unismuh.ac.id<p>Rumah adat merupakan bangunan tradiosional yang memiliki ciri khas khusus dengan adatnya. Indonesia mempuyai bentuk dan arsiktektur masing-masing daerah sesuai dengan budaya adat local. Rumah adat pada umumnya di hiasi ukiran-ukiran indah, pada zaman dulu rumah adat yang tampak paling indah, biasa dimiliki keluarga Kesultananatau ketua adat setempat menggunakan kayu-kayu pilihan dan pengerjaannya dilakukan secara tradisional melibatkan tenaga ahli dibidangnya, banyak rumah-rumah adat saat ini masi berdiri kokoh dan sengaja dipertahankan dan dilestarikan sebagai simbol budaya Indonesia. “Kajian estetika rumah adat merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat lokal, Yang memberikan pemahaman tentang nilai-nilai estetika rumah adat, Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek bentuk, tata ruang, dan ornamen (A. A. M. Djelantik)”. Rumah Adat Malige di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, merupakan representasi budaya Buton yang kaya dan kompleks. Arsitekturnya yang unik, dengan empat lantai dan struktur panggung, mencerminkan kearifan lokal dalam pemanfaatan ruang dan material. Setiap elemen dalam rumah, mulai dari struktur hingga ornamen, memiliki makna simbolis yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai budaya, spiritualitas, dan identitas masyarakat Buton. Rumah Adat Malige bukan hanya tempat tinggal fisik, tetapi juga simbol kebesaran budaya dan wadah bagi tradisi dan identitas komunitas. Fungsi-fungsinya yang beragam, mulai dari ruang penyimpanan, ruang keluarga, ruang ritual, hingga ruang penyimpanan pusaka, menunjukkan peran penting rumah ini dalam kehidupan sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Buton. Penyajian Rumah Adat Malige menghadirkan atmosfer yang sejuk, nyaman, dan penuh makna. Tata ruangnya yang fungsional dan proporsional, serta arah dan matra yang harmonis, menciptakan sebuah kesatuan yang indah dan mencerminkan nilai-nilai budaya Buton. Pelestarian Rumah Adat Malige menjadi penting untuk menjaga warisan budaya yang berharga ini dan memastikan bahwa nilai-nilainya dapat terus dikenali, dipahami, dan dihargai oleh generasi masa depan. Upaya pelestarian ini tidak hanya tentang menjaga bangunan fisik, tetapi juga tentang menjaga cerita, nilai-nilai, dan tradisi yang terkandung di dalamnya.</p>2024-08-24T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Macora