Inklusivitas Digital: Pemanfaatan Situs Web Untuk Mendorong Kualitas Hidup Dan Kemandirian Tunanetra
DOI:
https://doi.org/10.56983/prosidingkemahasiswaan.v1i1.1452Abstrak
Orang penyandang Tunanetra atau kehilangan penglihatan mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Hal tersebut menjadi salah satu pokok permasalahan dalam menempuh pendidikan. Mereka membutuhkan metode pembelajaran khusus agar dapat memperoleh informasi di era digital ini. Salah satu metode yang digunakan yaitu dengan memanfaatkan pembelajaran online yang merupakan salah satu contoh transformasi pendidikan digital. Penerimaan informasi pada intinya adalah mengubah pesan ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk memandu perilaku manusia. Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari data Kementerian Komunikasi & Informatika dan Badan Pusat Statistik. Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat dilakukan pendidik di era digital, diantaranya yaitu mengembangkan model, melakukan inovasi dan evaluasi pembelajaran dengan media digital. Dengan strategi tersebut diharapkan penyandang tunanetra mendapatkan kemudahan dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan informasi melalui situs web untuk penyandang tunanetra mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan informasi digital, di antaranya tujuan, cara bagaimana pesan itu disampaikan. Dalam proses meningkatkan inovasi penerimaan informasi melalui situs web, dibutuhkan peranti lunak screen reader JAWS for Windows (Peranti lunak pembaca tampilan di monitor yang menghasilkan suara, termasuk instruksi navigasi pada keyboard), sehingga seorang tunanetra cukup menguasai kemampuan mengetik sepuluh jari, yang selebihnya mengandalkan indra pendengaran