Implementasi Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PPKN Pada Siswa Kelas Ips 1 SMAN 20 Pangkep
DOI:
https://doi.org/10.56983/jgps.v1i4.632Kata Kunci:
Discovery Learning, Hasil Belajar, PPKn, Peserta DidikAbstrak
Berdasarkan data di lapangan, motivasi dan hasil belajar PPKn peserta didik SMA Negeri 20 Pangkep Kelas X IPS 2 masih tergolong rendah/ada data, hal ini dapat terlihat dari konsentrasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran PPKn kurang semangat, peserta didik mudah sekali melupakan konsep yang baru diterima, banyak peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru dikarenakan metode guru selama ini konvensional, strategi pembelajaran yang dilakukan berpusat pada guru sehingga peserta didik cenderung pasif dan merasa bosan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X IPS 2 SMA Negeri 20 Pangkep dengan Implementasi Discovery Learning. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan 4 pertemuan dan setelah siklus 1 selesai dilaksanakan tes hasil belajar dan refleksi yang digunakan untuk tindak lanjut pada siklus 2 dan setelah dilaksanakan siklus 2 hasil penelitian dilakukan análisis data. Hasil penelitian bahwa Implementasi Model Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas peserta didik dan hasil belajar PPKn peserta didik kelas X IPS 1 tahun pelajaran 2022/2023. Hasil observasi pada siklus 1 menunjukkan persentase aktivitas mahasiswa mencapai 75%, persentase aktivitas peserta didik mencapai 51.6%, dan perolehan hasil belajar peserta didik adalah 57,14% peserta didik yang tuntas. Pada siklus 2, perolehan persentase keterlaksanaan aktivitas guru mencapai 85%, aktivitas peserta didik sebesar 82,7%, dan perolehan hasil belajar peserta didik adalah 85,71% peserta didik yang tuntas. Pada siklus 1 masih terdapat 15 peserta didik yang hasil belajarnya di bawah KKM (tidak tuntas), sedangkan pada siklus 2 terdapat 5 peserta didik yang tidak tuntas. Keaktifan peserta didik dalam bertanya dan berdiskusi juga mengalami peningkatan. Saran hasil penelitian adalah diharapkan kepada para guru untuk menerapkan Discovery Learning dalam proses pembelajaran. Dalam Implementasi Discovery Learning , perlu diperhatikan tentang kemampuan guru dalam memotivasi peserta didik dan memberikan stimulus sehingga peserta didik terpancing untuk mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran.
Unduhan
Referensi
Bell, Fredrick H. 1981. Teaching and Learning Mathmatics (In SecondarySchool). United States of America: Wm. C. Brown Company.
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Citra.
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan PendekatanPenemuan Terbimbing. Yogyakarta: Departemen PendidikanNasional Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik danTenaga Kependidikan Matematika
Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 SD Kelas V. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Sutiyo, Ermayani. 2014. Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Learning Terhadap Aktivitas Belajar dan Penguasaan Konsep oleh siswa padaMateri Pokok Gerak Tumbuhan. Skripsi FKIP Universitas Lampung. Lampung.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Svinicki, M. D. (1998). A theoretical foundation for discovery learning. Advances in physiology education, 275(6), S4.
Wardoyo, Sigit Mangun. 2013. Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung: Alfabeta.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Guru Pencerah Semesta
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.